Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cerita Warga Tiber Semarang, Mengelola Sampah sampai Menghasilkan Uang buat Perkembangan Kampungnya

Masyarakat RT 3 atau RW 5 Desa Tiber yang terdapat di desa Sarirejo, Semarang Timur, Kota Semarang, mempunyai daya cipta/kreaktifitas mengelola sampah untuk membuat perkembangan di desanya.

Semenjak tahun 2012, mereka telah mulai mendirikan bank sampah yang diberinama Bank Sampah Berkah 03 untuk memilah, menimbang, serta menimbang sampah rumah tangga selaku basis pemasukan untuk kampungnya.

Terbukti, pengelolaan sampah- sampah itu dapat menolong memudahkan untuk kebutuhan kampungnya.

Di antara lain, membeli dapat CCTV untuk keamanan dikampung, portal besi, tenda, sampai buat aktivitas berwisata bersama (Pighnik) warga Rt 03.

Ketua Bank Sampah Bantuan 03, Bapak Budi Hartodjo mengatakan, bank sampah yang dibimbingnya itu mempunyai sistem amal (sedekah) yang memang ditujukan buat menolong operasional kampungnya.

"Ini sampahnya dari warga RT 3 atau RW 5, seluruhnya 46 Kepala Keluarga( KK). Misi kita memanglah mengurangi sampah, serta bisa jadi lebih berguna," kata Bapak Budi pada Berita Ceria, Sabtu( 19 Nopember 2022).

Lebih lanjur, Bapak Budi mengatakan, produksi sampah dari kepadatan masyarakat di Sarirejo amat menolong pengelolaan Bank Sampah Berkah 03.

Terdaftar, pada 2 bulan, masyarakat RT 03 dapat membuahkan ratusan kilogram sampah dari bermacam tipe sampahnya.

"Paling terbanyak sampah plastik, kardus, serta botol mineral," kata Bapak Budi.

Berkat sampah-sampah tersebut, pendapatan Bank Sampah Berkah 03 bisa mencapai Rp 700.000 per dua bulan.

Tidak hanya itu, Bapak Budi pula mengoptimalkan pengelolaan sampah dengan metode menyulapnya jadi benda kerajinan tangan. Di antara lain, bunga, vespa, sepur, kereta, stasiun poncol, serta masih banyak lagi.

Pasti, imbuh Budi, semua materi itu dibuat dari benda sisa, semacam dus, botol minum, plastik kresek, balut santapan, serta sedang banyak lagi.

" Ini yang kerajinan tercantum inovasi terkini semenjak tahun 2021. kalau bank sampahnya telah 10 tahun lalu," tutur ia.

Di sisi itu, Ketua Perkumpulan Bapak- bapak Desa Tiber, Sultoni, berterus terang, Bank Sampah Berkah 03 pula mempunyai hambatan pada aspek tempat.

Mengenang, situasi Sarirejo yang amat padat penduduknya.

"Kita terkendala pada tempat buat menampung. Sebab telah terus menjadi padat serta kecil," jelas Toni.

Biarpun begitu, dirinya berambisi, berikutnya Bank Sampah Berkah 03 dapat mempunyai perlengkapan pengepres serta pencacah sampah, untuk kesinambungan hidup masyarakat Desa Tiber.

"Angka jualnya pula beda. Jika jual plastik cincang tentu biayanya lebih mahal. Yang berarti saat ini dapat menggunakan perihal yang terdapat. Serta kedepan bisa jadi terdapat inovasi," pungkas ia.

Post a Comment for "Cerita Warga Tiber Semarang, Mengelola Sampah sampai Menghasilkan Uang buat Perkembangan Kampungnya"